Di lain waktu, seorang teman saya bercerita agar hati-hati bertingkah laku jika nanti sudah punya anak. Teman saya itu sempat bingung melihat anaknya yang berusia sekitar 2 tahun suka menyodor-nyodorkan upil ke orang lain. Setelah direnungkan, ternyata memang teman saya itu suka berbuat demikian saat bercanda dengan istrinya.
Saya sendiri sering kaget karena ada beberapa kebiasaan saya yang ternyata ditiru oleh teman-teman kantor. Teman satu ruangan saya jadi suka bertepuk tangan tiga kali. Katanya dengan dengan bertepuk tangan seperti itu dapat menghilangkan masalah dan stres. Parahnya, dia bilang kebiasaan itu ia tiru dari saya, padahal sama sekali saya tidak melakukan itu dengan niat demikian, murni iseng belaka.
Coba Anda renungkan beberapa kebiasaan yang seringkali Anda lakukan. Coba Anda ingat-ingat hal baru apa yang menjadi kebiasaan Anda, cara bicara, cara menulis, atau mungkin bahasa tubuh Anda. Dapatkah Anda menjelaskan dari mana muncul kebiasaan tersebut?
Kita memang belajar dari lingkungan. Bermula dari memperhatikan, kemudian meniru, akhirnya menjadi kebiasaan. Ada kalanya proses belajar hingga menjadi kebiasaan itu terjadi tanpa kita sadari. Lucunya, hal yang tanpa sadari kita tiru dari orang lain sebenarnya tidak ada makna sama sekali menurut orang yang kita tiru itu. Maka, marilah kita saring baik-baik pengaruh dari lingkungan, jangan sampai apa yang kita tiru malah suatu hal yang jelek.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar